BismillahirRahmanirRahim
BismillahirRahmanirRahim
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Monday, December 13, 2010

37. As-Saffat

[1]
Demi (hamba-hambaKu) yang berbaris dengan berderet-deret -
[2]
(Hamba-hambaKu) yang melarang (dari kejahatan) dengan sesungguh-sungguhnya -
[3]
(Hamba-hambaKu) yang membaca kandungan Kitab Suci;
[4]
(Sumpah demi sumpah) sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu -
[5]
Tuhan (yang mencipta serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhan (yang mengatur) tempat-tempat terbit matahari.
[6]
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan hiasan bintang-bintang.
[7]
Dan (Kami pelihara urusan langit itu) dengan serapi-rapi kawalan dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang derhaka;
[8]
(Dengan itu) mereka tidak dapat memasang telinga mendengar (percakapan malaikat) penduduk langit, dan mereka pula direjam (dengan api) dari segala arah dan penjuru,
[9]
Untuk mengusir mereka; dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus-putus.
[10]
Kecuali sesiapa di antara Syaitan-syaitan itu yang curi mendengar mana-mana percakapan (malaikat), maka ia diburu dan diikuti (dengan rejaman) api yang menjulang lagi menembusi.
[11]
(Setelah nyata kekuasaan Kami) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka (yang ingkarkan hidupnya semula orang-orang mati): Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan, atau makhluk-makhluk lain yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).
[12]
(Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka) bahkan engkau merasa hairan (terhadap keingkaran mereka), dan sebaliknya mereka mengejek-ejek (peneranganmu).
[13]
Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu.
[14]
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda (yang membuktikan kekuasaan Kami dan kebenaranmu), mereka mencari-cari jalan memperolok-olokkannya, -
[15]
Serta mereka berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
[16]
“Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dibangkitkan hidup semula?
[17]
“Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu (akan dibangkitkan hidup semula)?”
[18]
Jawablah (wahai Muhammad): “Ya, benar !(Kamu semua akan dibangkitkan) dengan keadaan hina-dina “.
[19]
(Kebangkitan ini mudah) kerana sesungguhnya ia boleh berlaku hanyalah dengan suara sahaja, maka dengan serta mereka semuanya (bangkit) melihat (apa yang akan jadi).
[20]
Dan (pada saat itu) mereka berkata:” Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!”
[21]
(Lalu malaikat berkata kepada mereka): ” Ini ialah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya “.
[22]
(Allah berfirman kepada malaikat):” Himpunkanlah orang-orang yang zalim itu, dan orang-orang yang berkeadaan seperti mereka, serta benda-benda yang mereka sembah -
[23]
“Yang lain dari Allah serta hadapkanlah mereka ke jalan yang membawa ke neraka.
[24]
“Dan hentikanlah mereka (menunggu), kerana sesungguhnya mereka akan disoal:
[25]
“Mengapa kamu tidak bertolong-tolongan (sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?”
[26]
(Mereka pada ketika itu tidak dapat berbuat apa-apa) bahkan mereka pada hari itu menyerah diri dengan hina (untuk diadili);
[27]
Dan masing-masing pun mengadap satu sama lain, sambil kata mengata dan cela mencela.
[28]
Pengikut-pengikut berkata (kepada ketuanya):” Sesungguhnya kamu dahulu selalu datang menyekat kami (daripada beriman) dengan menggunakan kuasa kamu”.
[29]
Ketua-ketuanya menjawab: ” (Tidak!) Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang-orang yang beriman!
[30]
“Dan kami (selain daripada mengajak kamu (tidak mempunyai sebarang kuasa memerintah kamu, bahkan kamu sememangnya kaum yang melampaui batas.
[31]
(Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai (azab itu).
[32]
“(Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang-orang sesat”
[33]
Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.
[34]
Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang-orang yang berdosa.
[35]
Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya;” (ketahuilah, bahawa) tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah” – mereka bersikap takbur mengingkarinya, -
[36]
Serta mereka berkata: ” Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?”
[37]
(Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah membawa kebenaran (tauhid), dan mengesahkan kebenaran (tauhid) yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).
[38]
Sesungguhnya kamu (wahai orang-orang musyrik) akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[39]
Dan kamu tidak dibalas melainkan (dengan balasan yang sepadan) dengan apa yang kamu telah kerjakan;
[40]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik,
[41]
Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum,
[42]
Iaitu buah-buahan (yang lazat), serta mereka mendapat penghormatan,
[43]
Di dalam syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.
[44]
Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran;
[45]
Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir,
[46]
Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang-orang yang meminumnya,
[47]
Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.
[48]
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya;
[49]
(Putih kekuning-kuningan) seolah-olah mereka telur (burung kasuari) yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
[50]
(Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan), lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.
[51]
Seorang di antaranya berkata: ” Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan (yang menempelak daku).
[52]
“katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya (kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat)?
[53]
“Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan (dihidupkan semula serta) dibalas apa yang telah kita lakukan? ” ‘
[54]
(Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: ” Adakah kamu hendak melihat (keadaan rakanku yang ingkar itu)?”
[55]
Maka ia pun memandang (ke arah neraka), lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menjulang-julang.
[56]
Ia pun (menempelaknya dengan) berkata:” Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.
[57]
“Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang-orang yang dibawa hadir (untuk menerima balasan azab) “.
[58]
(Kemudian ia berkata kepada rakan-rakanya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): ” Bukankah kita (setelah mendapat nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi, -
[59]
“Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?”
[60]
Sesungguhnya (nikmat-nikmat kesenangan Syurga) yang demikian, ialah sebenar-benar pendapatan dan kemenangan yang besar.
[61]
Untuk memperoleh (kejayaan) yang seperti inilah hendaknya orang-orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh-sungguh (di dunia).
[62]
Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum itu atau pokok zaqqum?
[63]
Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang-orang yang zalim (di dunia dan azab seksa bagi mereka di akhirat).
[64]
Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang;
[65]
Buahnya seolah-olah kepala Syaitan-syaitan;
[66]
Maka sudah tentu mereka akan makan dari buahnya (sekalipun pahit dan busuk), sehingga mereka memenuhi perut darinya.
[67]
Kemudian, sesungguhnya mereka akan beroleh lagi – selain itu- satu minuman campuran dari air panas yang menggelegak.
[68]
Setelah (mereka dibawa minum) maka tempat kembali mereka tetaplah ke dalam neraka yang menjulang-julang.
[69]
Sebenarnya mereka telah mendapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan;
[70]
Lalu mereka terburu-buru menurut jejak langkah datuk neneknya.
[71]
Dan demi sesungguhnya, telah sesat juga – sebelum kaummu (wahai Muhammad) – kebanyakan kaum-kaum yang telah lalu.
[72]
Pada hal, demi sesungguhnya, Kami telahpun mengutus dalam kalangan kaum-kaum itu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[73]
Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang (yang mendustakan Rasul-rasul Kami) setelah diberi amaran, -
[74]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik-baik balasan).
[75]
Dan demi sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa merayu kepada Kami (memohon pertolongan), maka Kami adalah sebaik-baik yang kabulkan doa permohonan.
[76]
Dan Kami telah selamatkan dia bersama-sama dengan keluarga dan pengikut-pengikutnya, dari kesusahan yang besar.
[77]
Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja orang-orang yang tinggal hidup (setelah Kami binasakan kaumnya yang ingkar).
[78]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[79]
“Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam ! ”
[80]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan amal-amal yang baik.
[81]
Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[82]
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mendustakannya).
[83]
Dan sesungguhnya di antara orang-orang yang menegakkan (ajaran yang dibawa oleh) Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
[84]
Ketika ia mematuhi perintah tuhannya dengan hati yang suci murni.
[85]
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: ” Apa yang kamu sembah?
[86]
“Patutkah kamu menyembah tuhan-tuhan yang lain dari Allah, kerana kamu memutar belitkan kebenaran semata-mata (bukan kerana benarnya)?
[87]
“Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?”
[88]
Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang (yang bertaburan di langit),
[89]
Lalu berkata: “Sesungguhnya aku merasa sakit (tak dapat turut berhari raya sama)”.
[90]
Setelah (mendengar kata-katanya) itu, mereka berpaling meninggalkan dia.
[91]
Lalu ia pergi kepada berhala-berhala mereka secara bersembunyi, serta ia bertanya (kepada berhala-berhala itu, secara mengejek-ejek): “Mengapa kamu tidak makan?
[92]
“Mengapa kamu tidak menjawab?”
[93]
Lalu ia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya (sehingga pecah berketul-ketul).
[94]
(Setelah kaumnya mengetahui hal itu) maka datanglah mereka beramai-ramai kepadanya.
[95]
(Bagi menjawab bantahan mereka), ia berkata: “Patutkah kamu menyembah benda-benda yang kamu pahat?
[96]
“Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu buat itu!”
[97]
(Setelah tak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka berkata: “Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat (untuk membakarnya), kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang-julang itu”.
[98]
Maka mereka (dengan perbuatan membakar Nabi Ibrahim itu) hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang terkebawah (yang tidak berjaya maksudnya).
[99]
Dan Nabi Ibrahim pula berkata: “Aku hendak (meninggalkan kamu) pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku (ke jalan yang benar).
[100]
” Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh!”
[101]
Lalu Kami berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar.
[102]
Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: “Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?”. Anaknya menjawab: “Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar”.
[103]
Setelah keduanya berserah bulat-bulat (menjunjung perintah Allah itu), dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah, (Kami sifatkan Ibrahim – dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami),
[104]
Serta Kami menyerunya: “Wahai Ibrahim!
[105]
“Engkau telah menyempurnakan maksud mimpi yang engkau lihat itu”. Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[106]
Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata;
[107]
Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar;
[108]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[109]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!”.
[110]
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[111]
Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[112]
Dan Kami pula berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh (seorang anak): Ishak, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang-orang yang soleh.
[113]
Dan Kami limpahi berkat kepadanya dan kepada (anaknya): Ishak; dan di antara zuriat keturunan keduanya ada yang mengerjakan kebaikan, dan ada pula yang berlaku zalim dengan nyata, terhadap dirinya sendiri.
[114]
Dan demi sesungguhnya! kami telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.
[115]
Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari kesusahan yang besar;
[116]
Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang-orang yang berjaya mengalahkan (lawannya);
[117]
Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci yang amat jelas keterangannya;
[118]
Dan Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus.
[119]
Dan Kami kekalkan bagi keduanya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[120]
“Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!”
[121]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[122]
Sesungguhnya mereka berdua adalah dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[123]
Dan sesungguhnya Nabi Ilyas adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[124]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Hendaklah kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
“Patutkah kamu menyembah berhala Ba’la, dan kamu meninggalkan (ibadat kepada) sebijak-bijak pencipta?
[126]
“Iaitu Allah Tuhan kamu, dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!”
[127]
Maka mereka mendustakannya; akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir (untuk diseksa),
[128]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat, dan mendapat sebaik-baik balasan).
[129]
Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[130]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!”
[131]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[132]
Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[133]
Dan sesungguhnya Nabi Lut adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[134]
(ingatkanlah peristiwa) ketika kami selamatkan dia dan keluarga serta pengikut-pengikutnya semuanya,
[135]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan.
[136]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (dari pengikut-pengikut Nabi Lut).
[137]
Dan sesungguhnya kamu (yang menentang Nabi Muhammad): berulang-alik (melalui bekas-bekas tempat tinggal) mereka, semasa kamu berada pada waktu pagi.
[138]
Dan juga pada waktu malam; maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?.
[139]
Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[140]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat.
[141]
(Dengan satu keadaan yang memaksa) maka dia pun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang-orang yang kalah yang digelunsurkan (ke laut).
[142]
Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar, sedang ia berhak ditempelak.
[143]
Maka kalaulah ia bukan dari orang-orang yang sentiasa mengingati Allah (dengan zikir dan tasbih),
[144]
Tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.
[145]
Oleh itu Kami campakkan dia keluar (dari perut ikan) ke tanah yang tandus (di tepi pantai), sedang ia berkeadaan sakit.
[146]
Dan Kami tumbuhkan (untuk melindunginya) sebatang pokok yang berdaun lebar.
[147]
Dan (Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu) Kami utuskan kepada (kaumnya yang seramai) seratus ribu atau lebih.
[148]
(Setelah berlaku apa yang berlaku) maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa (yang ditetapkan bagi masing-masing).
[149]
(Oleh sebab ada di antara kaum musyrik Arab yang mendakwa bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka itu: Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, dan untuk mereka anak-anak lelaki?
[150]
Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat-malaikat itu – perempuan?
[151]
Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata:
[152]
“Allah beranak”; sedang mereka, sesungguhnya adalah orang-orang yang berdusta!
[153]
(Patutkah kamu mendakwa bahawa Tuhan mempunyai anak, dan anak itu pula ialah anak-anak perempuan yang kamu tidak sukai?) Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki (sedang kedua-dua jenis itu Dia lah yang menciptakannya)?
[154]
Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum (yang terang-terang salahnya itu)?
[155]
Setelah ditegur, maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan (bahawa Allah mustahil bagiNya anak-pinak)?
[156]
Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata (menerangkan bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah)?
[157]
(Kiranya ada) maka bawalah kitab kamu (yang menerangkan demikian), jika betul kamu orang-orang yang benar.
[158]
(Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil) serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang-orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir (ke dalam azab pada hari akhirat).
[159]
Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!
[160]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik, (maka mereka akan terselamat, dan akan mendapat sebaik-baik balasan).
[161]
Maka sebenarnya kamu (wahai orang-orang musyrik), dan apa yang kamu sembah itu.
[162]
Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya,
[163]
kecuali orang-orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam neraka yang menjulang-julang.
[164]
(Malaikat pula menegaskan pendirian mereka dengan berkata): “Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu (dalam menyempurnakan tugasnya);
[165]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris (menjunjung perintah dan beribadat),
[166]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih (mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan)!”
[167]
Dan sebenarnya mereka (yang musyrik) itu dahulu pernah berkata:
[168]
“Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari (bawaan Rasul-rasul) yang telah lalu
[169]
“Tentulah kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!”
[170]
(Setelah Al-Quran diturunkan kepada mereka) mereka mengingkarinya; oleh itu mereka akan mengetahui kelak (akibat kekufurannya).
[171]
Dan demi sesungguhnya! Telah ada semenjak dahulu lagi, ketetapan Kami, bagi hamba-hamba Kami yang diutus menjadi Rasul -
[172]
Bahawa sesungguhnya merekalah orang-orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan
[173]
Dan bahawasanya tentera Kami (pengikut-pengikut Rasul), merekalah orang-orang yang mengalahkan (golongan yang menentang kebenaran).
[174]
Oleh itu berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[175]
Dan lihat (apa yang akan menimpa) mereka; tidak lama kemudian mereka akan melihat (kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu).
[176]
Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab (yang telah ditetapkan oleh) Kami!
[177]
Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang-orang yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan.
[178]
Dan berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[179]
Dan lihatlah (apa yang akan jadi); tidak lama kemudian, mereka pun akan melihat juga.
[180]
Akuilah kesucian Tuhanmu, – Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan, – dari apa yang mereka katakan!
[181]
Dan (ucaplah) salam sejahtera kepada sekalian Rasul.
[182]
Serta (ingatlah bahawa) segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.